Minggu, 14 Maret 2010

Mengurangi Plus Minus pada mata


Assalamualakum wr wb.

Mata merupakan anugrah dari Allah SWT bagi kita semua. Dengan adanya mata, kita bisa melihat semua keindahan yang ada di muka bumi ini. Syukur Alhamdulillah mata kita masih normal dan sehat. Akan tetapi, gak sedikit juga yang matanya mungkin mengalami plus minus. 
Temen-temen yang usianya di bawah 23 tahun dan memiliki mata minus dibawah 2...
mumpung belum tua dan belum terlalu gede minusnya, mending diterapi aja supaya bisa berkurang yaitu dengan cara melihat cahaya lilin dengan mata telanjang selama 15 menit setiap harinya. Hal ini dikarenakan melemahnya otot-otot pupil di sekitar mata sehingga kita perlu melatihnya dengan cara ini. 
Kenapa memakai lilin?
Alasannya karena lilin memiliki intensitas cahaya yang tidak terlalu terang dan cahaya lilin berasal dari satu arah saja.
Jangan lupa banyak mengkonsumsi sayuran yang banyak mengandung vitamin A dan beta karoten seperti wortel. Karoten baik untuk kesehatan mata. Membantu mencegah terjadinya rabun senja dan memperbaiki penglihatan yang lemah. Kekurangan vitamin A atau yang dikenal dalam istilah kedokteran sebagai vitaminosis A, dapat menyebabkan buta ayam atau rabun senja.

Oke temen-temen, sudah seharusnya kita menjaga kesehatan mata sebagai karunia dari Allah SWT yang diberikan untuk kita semua. Semoga bermanfaat ya.
Wassalamualaikum wr wb.

dari berbagai sumber

Kamis, 11 Maret 2010

AIRMATA RASULULLAH SAW…

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan
salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya
masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam”, kata Fatimah yang membalikkan
badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan
bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,”
tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi! bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang
memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan
tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan
kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.
Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit
dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?”, tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
“Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar khabar ini?”, tanya Jibril lagi.
“Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”
“Jangan  khawatir, wahai Rasul ! Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: “Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh
Rasulullah ditarik.
Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.”
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
“Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?”
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata
Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak
tertahankan lagi.
“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku.”
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera
mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku”
“peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”
Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan
telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“Ummatii,ummatii,ummatiii?” – “Umatku, umatku, umatku”
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Sabtu, 06 Maret 2010

Jangan Pernah Meratapi Dunia

Setiap orang yang menyadari pendeknya umur dunia, tak seberapa harta perbendaharaannya, keburukan perlakuannya dan kecepatannya dalam mengubah keadaan para penghuninya, maka ia tidak akan pernah bersedih atas segala sesuatu yang berhubungan dengannya dan tidak akan berputus asa atas apa yang hilang darinya. Karena itu, janganlah bersedih dan berputus asa atas apa yang hilang dari dunia: sesungguhnya kita memiliki alam lain yang lebih mulia, kekal, besar, dan indah dari yang kita tempati saat ini, yakni alam akhirat. Bersyukurlah kepada Allah, karena engkau telah percaya dengan adanya Hari Pertemuan dengan Yang Maha Esa, sementara wanita-wanita selainmu tidak mengakui adanya hari yang dijanjikan ini. Beruntunglah mereka yang percaya terhadap hari itu dan bersiap-siap untuk menyongsongnya. Celakalah mereka yang lemah imannya dan melupakan hari itu karena terbuai oleh istana, rumah, harta, dan perhiasannya yang tidak berharga itu.
Apa gunanya istana, rumah, dan perhiasannya itu tanpa keimanan?
Apakah arti kedudukan dan pangkat tanpa disertai ketaqwaan?
Kalau tahta, istana, dan perniagaan dapat membeli kebahagiaan, tentu tidak akan melihat para konglomerat, para pengusaha, dan saudagar kaya yang merasa hidup sengsara dan selalu mengeluh karena selalu diliputi kegelisahan dan kerisauan.

PENCERAHAN:
Kemarin adalah mimpi yang telah berlalu, esok hari adalah cita-cita yang indah, dan hari ini adalah kenyataan.

Dikutip dari buku karangan Dr. 'Aidh al-Qarni "Menjadi Wanita Paling Bahagia"


Pencerahan buat kita semua

Assalamualaikum wr wb

Waktu taun 2009 kemaren, icha dapet hadiah ulang tahun yang ke-20 dari temen2 deket yaitu buku yang judulnya "menjadi wanita paling bahagia". isinya bagus banget, ini icha tulisin 10 kutipan dari buku itu yang menurut icha sih baguuus banget buat kita. Selamat membaca =)

Jika kesedihan datang mengurung, dan duka lara menggunung, ucapkanlah "Laa ilaaha illallaah".

Tak akan kekal suka cita yang engkau rasakan kini, dan kesedihan pun tak akan mengembalikan yang telah hilang.

Penyakit merupakan sebuah pesan yang menyimpan kabar gembira, sedang kesehatan adalah perhiasan yang sangat berharga.

Shalat itu merupakan penjamin kelapangan dada dan pengusir keresahan.

Allah mencintai orang-orang yang bertobat, karena mereka hanya kembali dan mengadu kepada-Nya.

Meninggalkan maksiat adalah perjuangan, sedangkan menekuninya adalah pengkhianatan.

Berhati-hatilah terhadap doa orang yang teraniaya dan airmata orang yang tak berdaya.

Hati yang sehat adalah hati yang di dalamnya tidak ada syirik, tipu daya, rasa iri, dan dengki.

Pasti datang kepadamu sebuah pertolongan, tatkala harapanmu nyaris terputus. Takni, pertolongan dari Sang Mahalembut, lagi Maha Mengabulkan permintaan.

Di setiap tempat, engkau pasti menemukan kegelapan. Karena itu, nyalakanlah pelita di dalam dirimu


sepuluh dulu aja ya. semoga ada waktu di lain kesempatan buat nambahin lagi.
Semangat..^-^

Wassalam.