Kamis, 08 April 2010

Sepatu Cinderella bukan Terbuat dari Kaca

Saya sebagai pencinta cinderella agak terkejut ketika tahu bahwa sepatu cinderella itu bukan terbuat dari kaca, melainkan dari bulu bajing. Charles Perrault, yang menulis versi modern kisah tersebut pada abad ke-17, salah mendengar kata vair (bulu bajing) dalam dongeng abad pertengahan yang dipinjam dan diperbaruinya dengan kata verre (kaca) yang kedengarannya mirip.

Cinderella adalah sebuah kisah yang kuno dan universal. Ada sebuah versi asal Cina yang berasal dari abad kesembilan dan 340 versi lain sebelum yang dibuat oleh Perrault. Tak satu pun versi awal tersebut menyebutkan selop kaca. Dalam kisah Cina yang original-Yeh Shen-, selop tersebut terbuat dari benang emas dengan sol emas padat. Dalam versi Skotlandia-Rashie Coat-selop tersebut dibuat dari rumpun gelagah. Dalam dongeng Prancis abad pertengahan, yang diadaptsi oleh Perrault, sepatu Cinderella digambarkan sebagai pantoufles de vair-selop dari bulu bajing.

Menurut kalian para pembaca, lebih bagus dari kaca atau dari bulu bajing ya?
Saya sih lebih suka sepatu kaca.Tapi kayaknya sakit ya kalau pake sepatu kaca.

dikutip dari :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2567649

Selasa, 06 April 2010

MENANGIS




Menangis adalah hal yang manusiawi dari tiap diri manusia. Menangis adalah sunnah dalam islam. Menangis akan sulit jika hati dalam keadaan tidak peka. Tak mudah menemukan air mata, ketika berdoa sendirian bila hati tidak lembut. Pada masa ketika kehidupan diliputi gemerlap dunia, seorang mukmin harus senantiaa menjaga diri dan hatinya. Menjaga kelembutan dan kepekaan jiwanya. Menangis merupakan hal positif jika merupakan refleksi dari kesadaran.

Sadar akan kelemahan-kelemahan dirinya ketika tiada lagi yang sanggup menolongnya melainkan hanya Allah. 

Sadar bahwa hanya Allahlah tempat bergantung. Kesadaran yang menimbulkan kerendahan hati dan membawa manfaat dunia dan akhirat.

Di antara tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan pada hari di mana tiada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdoa kepada Rabb-nya dalam kesendirian kemudian dia meneteskan air mata.

Air mata juga bisa menjadi penawar duka, ketika rasa sedih menyempitkan perasaan dan menyesakkan dada. Namun, setetes air mata kerana takut pada Allah akan jauh memiliki keindahan. Penghuni surga ialah mereka yang sering menangis di dunia karena Allah. 

Manusia senantiasa berada dalam dua tangisan yaitu tangisan karena Allah dan tangisan bukan karena Allah. Tangisan pertama adalah tangisan yang disukai Allah, sedangkan yang kedua meski dapat mengurangi beban perasaan namun tidak bernilai ibadah. Wahai para wanita, menangislah seperti Saidina Umar yang selalu berkata pada dirinya sendiri,”Jika kiranya semua manusia ke dalam surga kecuali seorang, aku takut akulah orang itu.” Menangislah di kala membaca Al Quran, menagislah di kala berdoa di sepertiga malam terakhir, tangisilah kekurangan dan kelemahan diri.  

menangis bukanlah tanda kelemahan jiwa seorang hamba yang menyebabkan seseorang dapat jatuh ke jurang kehinaan, namun justru sikap terpuji yang mesti wujud pada diri setiap hamba Allah yang senantiasa berdiri pada dua tonggak kehidupan yang sangat penting; khouf (rasa takut) dan roja’ (rasa harap).

Ada beberapa ayat suci Al Quran yang mengajarkan dan mengisahkan perihal menangis, antara lain :



1. Surat Al Isra: 109
    “Dan mereka bersujud sambil menangis dan maka bertambahlah atas mereka perasaan khusyu’”
2. Surat An Najmi: 59-60
    “Apakah karena keterangan ini kamu merasa heran, lalu tertawa dan tidak menangis?”


3. Surat Maryam: 58
    “…apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan   bersujud dan menangis.”

Beruntunglah orang yang dapat menangis karena takut kepada Allah atau karena terharu dalam agama, terkadang menangis juga bisa terjadi karena besarnya kasih sayang yang diletakkan Allah dalam dada seseorang. Nabi Muhammad pernah menangis saat melihat putra tercinta, Ibrahim dalam sakaratul maut. Beliau berkata: “Air mata ini adalah kasih sayang yang diletakkan Allah dalam hati setiap hamba-Nya.”

Namun demikian, rugi rasanya jika air mata tertumpah untuk hal-hal yang sepele, dan tidak bernilai disisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hari ini banyak air mata tertumpah untuk hal yang sia-sia, sementara untuk agama matanya beku tak pernah menangis.

Rasul berpesan: “Mata yang beku yang tidak mampu menangis adalah karena hati orang itu keras, dan hati yang keras adalah karena menumpuknya dosa yang telah diperbuat. Banyaknya dosa yang dibuat seseorang adalah karena orang tersebut lupa mati, sedangkan lupa mati datang akibat panjangnya angan-angan. Panjang angan-angan muncul karena terlalu cinta pada dunia, sedangkan terlalu mencintai dunia adalah pangkal segala perbuatan dosa.”


Wallahu a’lam.


Semoga bermanfaat bagi kita semua ya, mohon maaf bila banyak terdapat kesalahan.
Diambil dari berbagai sumber